Gerakan FOSS dimulai dalam budaya "hacker" yang
terjadi pada beberapa laboratorium ilmu komputer (Stanford, Berkeley, Carnegie
Melion, dan MIT) di tahun 1960-an dan 1970-an. Komunitas pemrogram jumlahnya
masih sedikit dan saling terkait secara dekat. Kode program disebarluaskan di
antara anggota komunitas. Jika Anda membuat perbaikan, Anda diharapkan untuk mengirim
kode Anda ke komunitas pengembang Sistem operasi yang dikembangkan dengan cara
Open Source atau Free Software telah ada sejak dekade 1970-1980, sebelum dua
organisasi Free Software Foundation dan Open Source Initiative didirikan.
Sistem operasi Unix pertama dikembangkan dari 1979 hingga 1974, 2menggunakan
cara berbagi kode sumber program, alias cara free software atau open source.
Namun di akhir 1970-an dan awal 1980-an Unix berkembang
menjadi sistem operasi
proprietary, yang diikuti sistem operasi lain seperti MS
DOS, MS Windows, Novell Netware, dan Apple Macintosh.
Gerakan FOSS boleh dikatakan dimulai sejak awal mula
industri komputer, meskipun tidak dinyatakan secara formal atau dengan konsep
yang jelas. Hanya saja pada akhir 1970-an dan awal 1980-an terjadi konflik
antara konsep saling berbagi perangkat lunak dengan konsep perangkat lunak
berpemilik (proprietary). Acuan awal konflik ini dibuat oleh William H. Gates
III (Bill Gates), dalam pernyataannya yang terkenal "An Open Letter to Hobbyists"
(Surat Terbuka kepada para Penghobi). Dalam surat tertanggal 3 Februari 1976
itu ia mencemooh budaya berbagi perangkat lunak yang telah umum berlaku sebelum
itu,
“...Perangkat keras harus dibeli, tetapi perangkat lunak
menjadi sesuatu untuk dibagi. Siapa yang mau peduli jika orang yang bekerja
untuk itu mengambil bayaran? ...”
Pengembang perangkat lunak proprietary ingin mengambil
kesempatan pada tahun-tahun berikutnya. Di laboratorium kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence) MIT pada awal 1980- an, sebuah perusahaan bernama
Symbolics didirikan, lalu mengambil kode-kode yang tersedia secara bebas
(bahasa pemrograman LISP) dan menjadikannya proprietary (tidak tersedia bebas
alias berpemilik). Dalam prosesnya, ini berarti menghapus budaya berbagi perangkat
lunak di laboratorium MIT saat itu. Namun, perusakan ini akhirnya akan
menghasilkan kreasi FSF dan budaya FOSS saat ini.
Richard Stallman, salah satu anggota laboratorium MIT saat
itu, terkejut atas lanjutan
persitiwa tersebut. Ini kemudian membentuk pandangannya
terhadapat perangkat lunak
proprietary, dan membangkitakan keinginannya untuk membuat
sistem operasi yang free (bebas). Projek GNU (GNU is Not UNIX) berdiri pada
Januari 1984. Dalam dekade
berikutnya projek GNU menghasilkan berbagai program atau
tool penting merupakan bagian dari sistem operasi. Yayasan perangkat lunak
bebas (FSF) didirikan setahun kemudian untuk mempromosikan perangkat lunak dan
projek GNU. Namun, hingga 1991 projek GNU belum menghasilkan sistem operasi
lengkap karena masih ada kekurangan pada bagian kritis, yaitu kernel.
Kernel merupakan inti atau jantung dari sistem operasi.
Linus Torvalds yang saat itu
mahasiswa tahun kedua Universitas Helsinki membuat dan
mendistribusikan kernel seperti
UNIX. Sejalan dengan tujuan pengembangan FOSS, kernel yang
kemudian diberi nama
Linux itu tersebar secara luas, dikembangkan, dan
diaplikasikan menjadi inti dari sistem
operasi GNU/Linux.
Ada beberapa projek FOSS yang sedang berjalan dalam waktu
bersamaan, antara lain server
DNS BIND, bahasa pemrograman Perl, dan sistem operasi BSD.
Sebagian besar projek itu
kemudian bergabung atau saling menguatkan.
Sistem operasi GNU/Linux terus tumbuh secara cepat dengan
makin lengkap fitur dan
kemampuannya. Pada 1997, Linux meledak menjadi berita
media, sesuai dengan perkiraan
IDC (International Data Corporartion) bahwa Linux telah
menguasai 25% sistem operasi
server dan memiliki pertumbuhan 25% per tahun.
Pada 1998, sebagai tanggapan terhadap Netscape yang merilis
kode sumber program
Netscape Navigator sebagai FOSS, sekelompok pengembang FOSS
bergerak bersama dan
label "Open Source" digulirkan. Gerakan ini lalu
membentuk OSI (Open Source Initiative)
dan OSD (Open Source Definition). Tujuan utama gerakan ini
untuk mengajak dunia bisnis
memberi penekanan kepada proses pengembangan FOSS, dan
mengalihkan perhatian dari
gerakan perangkat lunak bebas (Free Software) yang
kontroversial saat itu.
Pada 1999, perusahaan distributor GNU/Linux Red Hat
berhasil go public atau IPO (Initial
Public Offering) dengan meraup dana dari pasar saham
senilai US$ 4,8 milyar atau Rp 48
trilyun jika 1US$ = Rp 10.000,-. Sebagai anak baru dari
FOSS, kesuksesan GNU/Linux
menunjukkan bahwa era FOSS telah benar-benar tiba.
Era 2010-an ini terjadi ledakan besar penggunaan inti
sistem operasi atau kernel Linux di
perangkat bergerak (mobile devices) seperti smartphone dan
komputer tablet, sejak Google
memimpin pengembangan Android secara open source (2008).
Pada 2013, jumlah perangkat
komputer dengan sistem operasi Linux-Android diprediksi
telah melewati angka satu milyar.
Menurut Linux Foundation pada awal Oktober 2013, setiap
hari ada 1,3 juta perangkat
Android baru.
Sejarah singkat itu memberikan bukti bahwa produk FOSS
dapat dijadikan bisnis, bukan
software gratis (Freeware/Shareware), meskipun tidak ada
biaya izin atau royalti, karena
orang dapat mendapatkan uang dari mengembangkan software,
memodifikasi software atau
menjual suatu software dipadukan dengan software lain,
menyediakan jasa dukungan teknis,
menyediakan jasa pelatihan, menjual software dalam bentuk
kemasan CD dan
dokumentasinya, menjual software disatukan dengan perangkat
keras, dan sebagainya.
1.3 Filosofi Free Software dan Open Source Software
Dua istilah free software dan open source software sering
disatukan dalam bentuk singkatan
4FOSS (Free/Open Source Software), karena dua organisasi
yang mencetuskan dua istilah itu
memiliki misi sama dalam mengembangkan dan menyebarluaskan
program, namun secara
filosofi sedikit berbeda.
Ada dua filosofi pokok pada kata FOSS, yaitu filosofi dari
FSF (Free Software Foundation)
atau Yayasan perangkat Lunak Bebas, dan filosofi dari OSI
(Open Source Initiative) atau
Inisiatif Sumber Terbuka. Kita mulai pembahasan dengan
filosofi FSF, sesuai dengan urutan
sejarah dan karena posisi FSF sebagai pionir dalam gerakan
FOSS ini. Tokoh utama gerakan
FSF adalah Richard M. Stallman, sedangkan tokoh gerakan OSI
adalah Eric S. Raymond dan
Bruce Perens.
Sejarah Open Source
Reviewed by Husni Mubarok
on
14.02
Rating:
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah Membaca Blog saya , silahkan tinggalkan komentar..