Bila dibandingkan definisi Free Software, definisi Open
Source yang terdiri dari 10 klausul
itu relatif lebih longgar dan detail dibandingkan 4 klausul
Free Software. Klausul tentang
akses terhadap kode sumber (1), hak pemakai untuk
memperbanyak dan menyebarkan
program aslinya (3), dan tidak diskriminatif (5, 6, 8, 9,
10), meski tidak dinyatakan secara
eksplisit sebenarnya semua klausul itu juga terkandung
dalam definisi Free Software. Klausul
7 dalam Open Source mencegah agar kode sumber tidak
tertutup lagi, merupakan konsep inti
dari Free Software. Pengakuan terhadap pembuat program juga
tidak secara eksplisit
disebutkan pada Free Software, sedangkan ini masuk pada
klausul 4 definisi Open Source.
OSI difokuskan pada nilai-nilai teknis dalam pembuatan
perangkat lunak yang berdaya guna
dan dapat dihandalkan, dan pendekatan istilah OSI ini
dinilai oleh beberapa pihak lebih
sesuai kebutuhan bisnis daripada filosofi FSF. OSI tidak
terlalu fokus pada isu moral seperti
yang ditegaskan FSF, dan lebih fokus pada manfaat praktis
metode pengembangan
terdistribusi FOSS.
Meskipun filosofi dasar kedua gerakan ini berbeda, FSF dan
OSI berbagi area yang sama dan
bekerja sama dalam hal-hal praktis, seperti pengembangan
perangkat lunak, usaha melawan
perangkat lunak proprietary, paten perangkat lunak, dan
sejenisnya. Richard Stallman
mengatakan bahwa gerakan perangkat lunak bebas dan gerakan
open source merupakan dua
"partai politik" dalam komunitas yang sama.
Sejarah Linux
Linux (diucapkan ˈ l ɪ n ə ks atau / ˈ l ɪ n ʊ ks/) adalah
nama yang diberikan kepada inti (kernel)
sistem operasi komputer bertipe Unix yang pertama kali
dikembangkan oleh Linus Torvalds
dan dirilis pada 5 Oktober 1991. Linux merupakan salah satu
contoh hasil pengembangan
perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti
perangkat lunak bebas dan sumber
terbuka pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi,
digunakan, dan
didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
10Gambar 2.3 Pinguin Tux sebagai Maskot Linux (Wikipedia)
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, Linus
Torvalds. Pada waktu itu, selain inti
sistem operasi yang dibuat Linus, beberapa program sistem
dan pustaka (Library) bahasa C
berasal dari program-program GNU (GNU is Not Unix) yang
dikembangkan sejak 1983 oleh
Richard Stallman dan kawan-kawan, sehingga muncul nama
sistem operasi GNU/Linux.
Beberapa sistem operasi Linux yang tidak menggunakan
program pustaka dari GNU (GNU
Library C), misal Android yang menggunakan Bionic Library C
tidak disebut GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk digunakan sebagai sistem
operasi komputer server, dan
didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama
seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard,
IBM, Novell, Oracle, Red Hat, dan Google. Linux digunakan
sebagai sistem operasi di
berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop,
superkomputer, dan sistem benam (embedded system) seperti
pembaca buku elektronik,
sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan
Xbox), komputer tablet, telepon
genggam, router, dan lain-lain. Para pengamat teknologi
informatika beranggapan kesuksesan
Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor
(vendor independence), biaya
operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi
dibandingkan versi Unix tak bebas
(Proprietary), serta faktor keamanan dan kestabilannya yang
tinggi Unix-like dibandingkan
dengan sistem operasi bukan Unix seperti Microsoft Windows.
Ciri-ciri ini juga menjadi
bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak
sumber terbuka (Open Source
Software).
Sistem operasi Linux yang digabungkan dengan berbagai
program lain dikenal dengan istilah
distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux.
Paket CD/DVD distro Linux
umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung
seperti server web, bahasa
pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop
environment) seperti GNOME, KDE dan
Xfce, paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti
LibreOffice, OpenOffice.org, Caligra
Office (dulu bernama KOffice), Abiword, Gnumeric, dan
lain-lain.
Distro (Distribution)
Sistem operasi keluarga Unix seperti Linux dan FreeBSD
dapat dikemas dalam bentuk mulai
dari yang sangat kecil, CD, hingga beberapa DVD. Misalnya
Linux untuk menjalankan
software web server tidak mengharuskan menjalankan aplikasi
desktop atau aplikasi GUI
(Graphical User Interface), sehingga cukup dikemas dalam
sebuah CD. Desktop tidak
termasuk software sistem tapi software aplikasi. Web server
juga tidak termasuk software
sistem, tapi software menengah (middleware). Kemasan sistem
operasi Linux dan program-
program yang disatukan dalam suatu kemasan, misal DVD,
disebut distro, singkatan dari
distribution.
11Gambar 2.4 Beberapa Contoh Distro Linux (Wikipedia)
Contoh distro yang sangat tua dan terkenal di dunia adalah
Debian, Red Hat, dan Slackware.
Setiap distro tua memiliki "distro turunan" atau
hasil modifikasi. Distro Debian memiliki
turunan yang menjadi lebih terkenal dari Debian, yakni
Ubuntu (internasional) dan BlankOn
(Indonesia). Contoh turunan Red Hat adalah CentOS dan
Fedora yang di Indonesia
diturunkan menjadi IGN (Igos Nusantara). Contoh turunan
Slackware adalah SUSE
(openSUSE) dan VectorLinux. Daftar distro Linux dan sistem
operasi FOSS lainnya tersedia
Repo (Repository)
Sebuah distro yang biasanya hanya berupa CD atau DVD belum
tentu memenuhi semua
kebutuhan pengguna yang bervariasi antara pengguna satu
dengan yang lain. Untuk itu
pengembang Linux menyediakan server repository, disingkat
repo. Repo juga dapat berupa
kumpulan DVD. Sebagai contoh, distro Debian, Ubuntu dan
BlankOn memiliki repo yang
kalau dijadikan DVD menjadi lebih dari 10 DVD. Anda dapat
membeli repo dalam bentuk
DVD itu melalui web, misal juragan.kambing.ui.ac.id. Repo
Ubuntu 13.04 berjumlah 13
keping DVD, atau 14 keping DVD termasuk DVD installer.
Gambar 2.5 Situs Repo Linux kambing.ui.ac.id
12Tidak semua distro dan repo berisi 100% program/file
free/open, atau tidak semua distro
bebas digandakan karena ada distro yang berisi program/file
tidak free/open. Contoh distro
yang tidak bebas digandakan adalah Red Hat Enterprise Linux
(RHEL). Software yang ada
dalam DVD RHEL sebenarnya open source, tapi ada bagian dari
hak atas kekayaan
intelektual Red Hat seperti logo yang tidak bebas
digandakan tanpa izin perusahaan Red Hat,
Inc. Karena software yang ada dalam distro RHEL itu FOSS,
maka pihak lain dapat
mengembangkan turunan, hasil modifikasi RHEL, misal distro
Linux CentOS.
Manajemen paket distro dan repo bisa berbeda antara distro
satu dengan yang lain. Banyak
distro Linux menggunakan Advanced Packaging Tool yang
umumnya ditemukan di distro
berbasis Debian, Ubuntu, dan BlankOn. Sebagain distro
menggunakan yum yang biasa
ditemukan di distro berbasis Red Hat, misalnya Fedora dan
Igos Nusantara. Ada juga
beberapa sistem manajemen paket independen, seperti Pacman,
digunakan dalam Arch Linux
dan equo, ditemukan di Sabayon Linux.
2.2.6 Ciri dan Spesifikasi Sistem Operasi Linux
Linux memiliki ciri beda secara non teknis dibandingkan
dengan sistem operasi proprietary
seperti MS Windows dan Apple Mac OS X. Misal dari aspek
hukum dan bisnis, sistem
operasi Linux (GNU-Linux, Android, dll.) berlisensi FOSS,
sehingga tidak seperti sistem
operasi proprietary yang dijual dalam bentuk biaya izin
penggunaan atau lisensi, tapi Linux
dijual atau dibisniskan dalam bentuk lain.
Contoh bisnis Linux antara lain dukungan teknis (technical
support) secara off-line (luring:
luar ring) atau on-line (daring: dalam ring), modifikasi
atau customization, migrasi, training,
dll.
Linux dan Unix-like lainnya memiliki spesifikasi teknis
multi user, multi tasking, dan
networking, sejak tahun-tahun pertama dikembangkan. Ini
berbeda dengan sistem operasi
proprietary seperti MS Windows dan Apple Macintosh yang
awalnya tidak multi user,
sehingga dalam waktu bersamaan tidak bisa beberapa pengguna
login dengan nama user
(username) berbeda. Linux sejak 20 tahun lalu dapat diakses
bersamaan (multi user) dan
menjalankan banyak program secara bersamaan (multi tasking)
sebagai komputer desktop
maupun server (networking), sehingga Linux/Unix sejak dulu
disebut Network Operating
System, meskipun juga dapat difungsikan sebagai Stand Alone
Operating System.
Istilah Stand Alone digunakan untuk sistem operasi bukan
server, misal Windows 3x, 9x, XP,
Vista, 7, dan 8. Artinya, hingga saat ini tidak semua versi
Windows dan Mac dapat dijadikan
sebagai server jaringan yang baik, misal Windows 7/8 dan
Mac OS X. Jika ingin
menggunakan sebagai server jaringan, Anda harus membeli
Windows Server atau Mac
server. Sedangkan umumnya distro Linux dapat digunakan
sebagai stand alone (workstation)
atau desktop maupun server. Sebagai contoh, Ubuntu Desktop
dapat dijadikan server dengan
menambahkan program-program untuk server, meskipun tersedia
pula Ubuntu versi server
yang belum memiliki sistem window atau desktop GUI. Ubuntu
Server juga dapat diubah
menjadi desktop dengan menambahkan program desktop, misal
GNOME. Kalaupun ada
Linux yang khusus dibuat untuk server, biasanya untuk
tujuan server skala besar (enterprise),
misal Red Hat Linux Enterprise (RHEL) dan SUSE Linux
Enterprise Server (SLES).
Persamaan dan Perbedaan Filosofi opensource dan free software
Reviewed by Husni Mubarok
on
14.06
Rating:
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah Membaca Blog saya , silahkan tinggalkan komentar..